Cemooh Bagi Pencemooh dan Kasih Karunia Bagi yang Rendah Hati

  • 2023-11-15 07:59:59

NATS BACAAN : AMSAL 3 : 34    
Apabila Ia menghadapi pencemooh, maka Iapun mencemooh, tetapi orang yang rendah hati dikasihani-Nya. (Amsal 3:34)

Alkitab menekankan komitmen Tuhan untuk melimpahkan kasih karunia kepada mereka yang berjalan dalam kerendahan hati, dan menolak mereka yang berjalan dalam keangkuhan. “Tetapi kasih karunia, yang dianugerahkan-Nya kepada kita, lebih besar dari pada itu. Karena itu Ia katakan: "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati” (Yakobus 4:6). “Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain, sebab: "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati” (1 Petrus 5:5). “TUHAN itu tinggi, namun Ia melihat orang yang hina, dan mengenal orang yang sombong dari jauh” (Mazmur 138:6).

Dalam ayat renungan kita hari ini, sekali lagi kita melihat contoh yang serupa. "Apabila Ia menghadapi pencemooh, maka Iapun mencemooh, tetapi orang yang rendah hati dikasihani-Nya.” Adalah sebuah kepastian bahwa Allah akan mencemooh orang yang mencemooh. “Apabila Ia menghadapi pencemooh, maka Iapun mencemooh.”

Pencemooh adalah orang yang dengan angkuh memperlihatkan ketidakpedulian kepada Allah dan jalan-jalan kebenaran-Nya. Ia adalah orang yang mengolok-olok kebajikan dan pengumbar kejahatan. Tuhan pasti akan mencemooh orang-orang yang demikian.

Bagi sebagian besar dari kita yang memiliki hati untuk Tuhan, tidak akan bersikap mencemooh di hadapan Allah. Namun ada sikap lain yang serupa dapat menjadi bagian dari hidup kita, bahkan mungkin tanpa disadari. Kecongkakan dan tinggi hati adalah dua hal yang paling sering muncul dan paling berbahaya. “Kecongkakan mendahului kehancuran, dan tinggi hati mendahului kejatuhan” (Amsal 16:18). Dua pasang sikap yang jahat ini dapat dirangkum sebagai meninggikan diri sendiri. Cara hidup yang seperti ini selalu akan berakhir dalam kejatuhan yang menghancurkan. Sikap-sikap ini dan dampak yang dihasilkan, dengan lengkap digambarkan dalam sejarah kejatuhan Iblis. Sebelum ia memberontak terhadap Allah, Iblis adalah sosok yang penuh dengan kemegahan, malaikat yang istimewa. “Kuberikan tempatmu dekat kerub yang berjaga, di gunung kudus Allah engkau berada dan berjalan-jalan di tengah batu-batu yang bercahaya-cahaya. Engkau tak bercela di dalam tingkah lakumu sejak hari penciptaanmu sampai terdapat kecurangan padamu” (Yehezkiel 28:14-15). Kecurangan yang ada pada Iblis adalah meninggikan diri sendiri. “Wah, engkau sudah jatuh dari langit, hai Bintang Timur, putera Fajar… Engkau yang tadinya berkata dalam hatimu… Aku hendak naik mengatasi ketinggian awan-awan, hendak menyamai Yang Mahatinggi!” (Yesaya 14:12-14). Kecongkakan dan meninggikan diri sendiri ini mengakibatkan kejatuhan Iblis yang menghancurkan, yang akan membuatnya berakhir di neraka untuk selama-lamanya.

Marilah kita memilih untuk berjalan bersama-sama dengan orang-orang kudus yang rendah hati, yang menolak untuk berjalan dalam barisan orang-orang yang congkak dengan cara-cara mereka untuk meninggikan diri sendiri. “Lebih baik merendahkan diri dengan orang yang rendah hati dari pada membagi rampasan dengan orang congkak” (Amsal 16:19).



OTHER RENUNGAN


Menyediakan Waktu untuk Tuhan

NATS BACAAN : MAZMUR 90 : 4 ; 12 – 15Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana. - ...

Baik untuk Kamu

NATS BACAAN : AMSAL 24 : 13 – 14    Ketahuilah, demikian hikmat untuk jiwamu: Jika engkau mendapatnya, maka ada masa ...

Menjadi Terang

NATS BACAAN : MATIUS 5 : 14 – 16    Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersem ...

Ditempatkan Sempurna

NATS BACAAN : AYUB 38 : 4 – 11  Di manakah engkau, ketika Aku meletakkan dasar bumi? —Ayub 38:4 ...

Menara Miring

NATS BACAAN : MATIUS 7 : 24 – 27  Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang ...